Jumat, 01 Januari 2016

Selamat dari Serudukan Truk

Sugandi menuturkan pengalamannya sebagai berikut. Suatu hari dia sedang melakukan kerja lapangan sebagai seorang kontraktir pengaspalan jalan di suatu tempat di jalan raya Bogor - Sukabumi. Letaknya tidak jauh dari kota Sukabumi, Jawa Barat. Suatu pagi dia bermaksud untuk istirahat sejenak. Untuk itu dia masuk kewarung kopi tempat biasanya dia datangi yang terletak di tepi jalan. dia memesan segelas kopi panas.

       Setelah gelas kopi itu berada di depannya, dengan tergesa - gesa dia tuangkan isinya ke atas piring tempat gelas itu berdiri. Padahal, dia menghirup kopi yang masih panas itu dengan terburu - buru. Panasnya air kopi sangat terasa menyengat rongga mulutnya.

       Dia heran kenapa meminum kopi dengan cara begitu. Biasanya, waktu minum kopi adalah waktu santai sambil mencicipi sedikit demi sedikit kopi yang tersedia di depannya. Namun waktu itu, dia selesaikan meminumnya dengan cepat, berdiri untuk membayarnya, pergi keluar warung itu, dia melihat pemilik warung membereskan gelas dan piring kopinya kedapur.

       Ketika berada di seberang jalan, sebuah truk penuh muatan keluar dari jalan raya dan langsung menabrak dan melindas rata warung yang baru saja ia tinggalkan. Warung itu rata dengan tanah. Dengan terperanjat dan terpengarah dia melihat kejadian itu.
Keluarlah ucapan "Astaghfirullah al-azim !" 
       Waktu itu dia segera sadar kenapa kalbunya berbisik untuk meminum kopi dengan tergesa - gesa dan meninggalkan warung itu. Dia pun merasa bersyukur pemilik warung memindahkan gelas bekas kopinya dan berjalan kedapur. karena itu, pemilik warung juga terhindar dari kecelakaan.

Tangan tuhan bekerja menyelamatkan hidupnya dan hidup pemilik warung. Dengan tiada henti - hentinya dia mengucap syukur dan pujian ke hadirat tuhan Yang Mahakuasa. Alhamdulillah, dia menuruti kalbunya yang berbisik untuk segera menghabiskan kopinya dan meninggalkan warung.

Sumber : Buku Dengarkan Hatimu Berbisik


Tidak ada komentar:

Posting Komentar