Kasus Tiga Mahasiswa
-Penulis : Sir Arthur Conan Doyle
-Penerjemah : Linda Boentaram,Istiani Prajoko,dan
Rien Chaerani
-Penyunting :
Muthia Esfand
-Proof Reader :
Tim Redaksi Visimedia
-Pendesain sampul dan Penata letak :
Nuruli Khotimah
-Gambar Sampul :
Aminudin Hadinugroho
-Cetakan
Pertama :
November 2012
-Tebal
Halaman :
302 halaman
-ISBN :
979-065-108-2
Buku
Ini secara garis besar bercerita tentang novel fiksi yang tokohnya adalah
detektif yang bernama Sherlock Holmes sosok pertama yang memperkenalkan
penggunaan kaca pembesar sebagai alat penyelidikan terutama dengan
kepiawaiannya mengamati jejak sepatu, jejak ban, bekas darah, sisa racun,.dan
tokoh satu lagi yang bernama Dr. John H. Watson memiliki dua peran unik yang
digambarkan sebagai penyendiri yang tak punya teman sebagai asisten dalam
menyelidiki kasus dokumenter dari kasus-kasus mereka tetapi cerita novel ini
membuat si pembaca menjadi jeli dan bisa melatih pikiran analisis si pembaca
novel
Kasus
Tiga Mahasiswa dimulai saat Sherlock
Holmes dan Dr. Watson saat mereka di sebuah kota yang terkenal akan
Universitas St Luke,saat itu ketika
dosen dari St Luke College. Mr. Hilton Soames, mengunjungi mereka dengan
membawa kasus yang menarik.
Soames adalah dosen yang
membuat soal ujian
untuk semester tahun ini.ketika
ia meninggalkan ruang kerjanya selama satu jam dengan pintu terkunci. Ketika ia kembali, ia melihat bahwa asisten rumah tangganya yang
bernama Bannister, ingin
memasuki ruang kerjanya tanpa disengaja bannister meninggalkan kunci pintu tersebut di tempat kunci ketika dia pergi,akan tetapi pintu itu terbuka dan seseorang telah mencuri kertas ujian di meja
kerja Soames dan meninggalkan
jejak.
Bannister hancur dan runtuh di kursi, tapi bersumpah
bahwa ia tidak menyentuh kertas soal ujian tersebut. Soames menemukan temukan petunjuk lain di kantornya
seperti: serutan pensil,
pensil patah, potongan kayu yang masih baru di permukaan mejanya, dan gumpalan kecil dari tanah liat
hitam berbintik dengan serbuk gergaji.
Soames ingin mencari tahu pencuri tersebut dan mencegah dia mendapatkan nilai tinggi dengan cara curang, karena ujian tersebut untuk beasiswa yang cukup besar. Tiga siswa yang akan mengikuti ujian tinggal di atas di gedung yang sama. Pertama, Giles Gilchrist, adalah atletik, menjadi pelari dan rajin (berbeda dengan ayahnya yang menyia-nyiakan kekayaannya di balap kuda) kedua Daulat Ras, digambarkan sebagai tenang dan metodis yang ketiga adalah Miles McLaren, seorang pria berbakat tapi benar-benar tidak bermoral dan selalu berjudi.
Holmes memeriksa kantor.”Pencuri jelas mengambil kertas-kertas itu satu per satu lalu ke jendela sementara itu pencuri tersebut dibantu oleh seseorang untuk melihat situasi sehingga mereka bisa melihat Soames kembali, tapi seperti yang terjadi, Soames tidak kembali dengan cara yang biasa. Sebuah pintu terdekat mengarah ke kamar tidur Soames ini. Setelah memeriksa itu, Holmes menemukan, mirip, serbuk gergaji-berbintik gumpalan lain tanah liat. Dia stuns Soames dengan mengatakan kepadanya bahwa penipu, setelah mendengar pendekatannya, bersembunyi di kamar tidur Soames ini. Dia ada di sana, bersembunyi di balik tirai, semua waktu yang Soames mempertanyakan Bannister.
Keesokan paginya, Holmes dan Watson kembali ke kantor Soames. Holmes menghadapi Bannister yang ia percaya tidak memberitahu semua dia tahu. Bannister tidak akan sendiri sampai apa-apa, dan menegaskan bahwa tidak ada seorang pun di kantor Soames sementara dia ada di sana. Holmes, namun, mengirimkan untuk Gilchrist.
Soames ingin mencari tahu pencuri tersebut dan mencegah dia mendapatkan nilai tinggi dengan cara curang, karena ujian tersebut untuk beasiswa yang cukup besar. Tiga siswa yang akan mengikuti ujian tinggal di atas di gedung yang sama. Pertama, Giles Gilchrist, adalah atletik, menjadi pelari dan rajin (berbeda dengan ayahnya yang menyia-nyiakan kekayaannya di balap kuda) kedua Daulat Ras, digambarkan sebagai tenang dan metodis yang ketiga adalah Miles McLaren, seorang pria berbakat tapi benar-benar tidak bermoral dan selalu berjudi.
Holmes memeriksa kantor.”Pencuri jelas mengambil kertas-kertas itu satu per satu lalu ke jendela sementara itu pencuri tersebut dibantu oleh seseorang untuk melihat situasi sehingga mereka bisa melihat Soames kembali, tapi seperti yang terjadi, Soames tidak kembali dengan cara yang biasa. Sebuah pintu terdekat mengarah ke kamar tidur Soames ini. Setelah memeriksa itu, Holmes menemukan, mirip, serbuk gergaji-berbintik gumpalan lain tanah liat. Dia stuns Soames dengan mengatakan kepadanya bahwa penipu, setelah mendengar pendekatannya, bersembunyi di kamar tidur Soames ini. Dia ada di sana, bersembunyi di balik tirai, semua waktu yang Soames mempertanyakan Bannister.
Keesokan paginya, Holmes dan Watson kembali ke kantor Soames. Holmes menghadapi Bannister yang ia percaya tidak memberitahu semua dia tahu. Bannister tidak akan sendiri sampai apa-apa, dan menegaskan bahwa tidak ada seorang pun di kantor Soames sementara dia ada di sana. Holmes, namun, mengirimkan untuk Gilchrist.
Pencuri adalah seseorang yang tahu bukti ujian berada di sana.
Ini hanya bisa Gilchrist karena keberadaan bukti 'telah dirahasiakan, dan
Gilchrist adalah satu-satunya cukup tinggi untuk melihat melalui jendela Soames
untuk melihat mejanya. Holmes juga telah mengidentifikasi gumpalan sebagai
tanah liat khusus yang ditemukan di lubang lama-lompat, lanjut melibatkan
Gilchrist.
Gilchrist mengungkapkan rasa bersalahnya dengan menghina Bannister untuk
pengkhianatan jelas nya. Bannister memang orang yang tertutup untuk Gilchrist.
Ia merasa bahwa ia harus, demi masa lalu: Bannister pernah
jadi asisten ayahnya Gilchrist akan tetapi bannister pernah menghianati ayahnya.
Holmes kemudian menjelaskan petunjuk yang tersisa. Goresan di meja itu disebabkan oleh berduri sepatu melompat Gilchrist saat ia meraih mereka dengan tergesa-gesa, dan gumpalan tanah liat jatuh dari sepatunya. Telah runtuh Bannister di kursi untuk menyembunyikan sarung Gilchrist, yang ia melihat telah ditinggalkan di kursi. Sementara itu,Bannister dengan meyakinkan dia untuk tidak mendapatkan keuntungan dari kelakuan buruk, dan memberitahukan Soames dengan surat yang menyatakan keinginannya untuk tidak ikut ujian, tetapi menerima tawaran di Afrika Selatan untuk Kepolisian Rhodesia.
Holmes kemudian menjelaskan petunjuk yang tersisa. Goresan di meja itu disebabkan oleh berduri sepatu melompat Gilchrist saat ia meraih mereka dengan tergesa-gesa, dan gumpalan tanah liat jatuh dari sepatunya. Telah runtuh Bannister di kursi untuk menyembunyikan sarung Gilchrist, yang ia melihat telah ditinggalkan di kursi. Sementara itu,Bannister dengan meyakinkan dia untuk tidak mendapatkan keuntungan dari kelakuan buruk, dan memberitahukan Soames dengan surat yang menyatakan keinginannya untuk tidak ikut ujian, tetapi menerima tawaran di Afrika Selatan untuk Kepolisian Rhodesia.
Mungkin dari cerita
Novel ini lebih enaknya bahas keunggulannya dulu okee
Dari cerita novel ini saat dibaca
mulai terjadinya kasus hingga terpecahkannya kasus bikin penasaran dan tidak
bosen karena anda akan diajak oleh cerita ini untuk bisa menganalisi siapa
pelaku pencuri yang mencuri soal ujian dari 3 mahasiswa yang memiliki ciri-ciri
dan karakter yang berbeda apalagi anda akan tercenang dengan kalimat quotes
dari Mr.Hilton Soames”Kebijaksanaan sama Terkenalnya dengan Kekuatan”
Kekurangannya
mungkin dari segi kalimat bagi saya yang sudah terbiasa dengan cerita novel
fiktif dengan analisis yang rumit dan sangat detail sudah biasa akan tetapi
bagi pembaca baru yang membaca analisis seperti penyelidikan yang mengandung
ilmu forensik pasti kesulitan dalam mencerna cerita tersebut.
Kalo menurut saran saya
bahasa yang digunakan saat penalaran analisis penyelidikan jangan terlalu kaku
agar tidak membosankan dan mudah dicerna untuk para pembaca baru novel Sherlock
holmes, Membaca kisah Sherlock Holmes meningkatkan kejelian dan analisa
dalam menilai suatu masalah yang dihadapi setiap individu maupun kelompok
masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar