Rabu, 18 November 2015

Resensi Novel



Kasus Tiga Mahasiswa


-Penulis                                           :  Sir Arthur Conan Doyle
-Penerjemah                                   : Linda Boentaram,Istiani   Prajoko,dan Rien Chaerani
-Penyunting                                     : Muthia Esfand
-Proof Reader                                 : Tim Redaksi Visimedia
-Pendesain sampul dan Penata letak : Nuruli Khotimah
-Gambar Sampul                             : Aminudin Hadinugroho
-Cetakan Pertama                           : November 2012
-Tebal Halaman                               : 302 halaman
-ISBN                                             : 979-065-108-2



Buku Ini secara garis besar bercerita tentang novel fiksi yang tokohnya adalah detektif yang bernama Sherlock Holmes sosok pertama yang memperkenalkan penggunaan kaca pembesar sebagai alat penyelidikan terutama dengan kepiawaiannya mengamati jejak sepatu, jejak ban, bekas darah, sisa racun,.dan tokoh satu lagi yang bernama Dr. John H. Watson memiliki dua peran unik yang digambarkan sebagai penyendiri yang tak punya teman sebagai asisten dalam menyelidiki kasus dokumenter dari kasus-kasus mereka tetapi cerita novel ini membuat si pembaca menjadi jeli dan bisa melatih pikiran analisis si pembaca novel






Kasus Tiga Mahasiswa dimulai saat Sherlock Holmes dan Dr. Watson saat mereka di sebuah kota yang terkenal akan Universitas St Luke,saat itu ketika dosen dari St Luke College. Mr. Hilton Soames, mengunjungi mereka dengan membawa kasus yang menarik. 
Soames adalah dosen yang membuat soal ujian untuk semester tahun ini.ketika ia meninggalkan ruang kerjanya selama satu jam dengan pintu terkunci. Ketika ia kembali, ia melihat bahwa asisten rumah tangganya yang bernama Bannister, ingin memasuki ruang kerjanya tanpa disengaja bannister meninggalkan kunci pintu tersebut di  tempat kunci ketika dia pergi,akan tetapi pintu itu terbuka dan seseorang telah mencuri kertas ujian di meja kerja Soames dan meninggalkan jejak

Bannister hancur dan runtuh di kursi, tapi bersumpah bahwa ia tidak menyentuh kertas soal ujian tersebut. Soames menemukan temukan petunjuk lain di kantornya seperti: serutan pensil, pensil patah, potongan kayu yang masih baru di permukaan mejanya, dan gumpalan kecil dari tanah liat hitam berbintik dengan serbuk gergaji.

Soames ingin men
cari tahu pencuri tersebut dan mencegah dia mendapatkan nilai tinggi dengan cara curang, karena ujian tersebut untuk beasiswa yang cukup besar. Tiga siswa yang akan mengikuti ujian tinggal di atas di gedung yang sama. Pertama, Giles Gilchrist, adalah atletik, menjadi pelari dan rajin (berbeda dengan ayahnya yang menyia-nyiakan kekayaannya di balap kuda) kedua Daulat Ras, digambarkan sebagai tenang dan metodis yang ketiga adalah Miles McLaren, seorang pria berbakat tapi benar-benar tidak bermoral dan selalu berjudi.

Holmes memeriksa kantor.
Pencuri jelas mengambil kertas-kertas itu satu per satu lalu ke jendela sementara itu pencuri tersebut dibantu oleh seseorang untuk melihat situasi sehingga mereka bisa melihat Soames kembali, tapi seperti yang terjadi, Soames tidak kembali dengan cara yang biasa. Sebuah pintu terdekat mengarah ke kamar tidur Soames ini. Setelah memeriksa itu, Holmes menemukan, mirip, serbuk gergaji-berbintik gumpalan lain tanah liat. Dia stuns Soames dengan mengatakan kepadanya bahwa penipu, setelah mendengar pendekatannya, bersembunyi di kamar tidur Soames ini. Dia ada di sana, bersembunyi di balik tirai, semua waktu yang Soames mempertanyakan Bannister.

Keesokan paginya, Holmes dan Watson kembali ke kantor Soames
. Holmes menghadapi Bannister yang ia percaya tidak memberitahu semua dia tahu. Bannister tidak akan sendiri sampai apa-apa, dan menegaskan bahwa tidak ada seorang pun di kantor Soames sementara dia ada di sana. Holmes, namun, mengirimkan untuk Gilchrist.

Pencuri adalah seseorang yang tahu bukti ujian berada di sana. Ini hanya bisa Gilchrist karena keberadaan bukti 'telah dirahasiakan, dan Gilchrist adalah satu-satunya cukup tinggi untuk melihat melalui jendela Soames untuk melihat mejanya. Holmes juga telah mengidentifikasi gumpalan sebagai tanah liat khusus yang ditemukan di lubang lama-lompat, lanjut melibatkan Gilchrist.

Gilchrist mengungkapkan rasa bersalahnya dengan menghina Bannister untuk pengkhianatan jelas nya. Bannister memang orang yang tertutup untuk Gilchrist. Ia merasa bahwa ia harus, demi masa lalu: Bannister pernah jadi asisten ayahnya Gilchrist akan tetapi bannister pernah menghianati ayahnya.

Holmes kemudian menjelaskan petunjuk yang tersisa. Goresan di meja itu disebabkan oleh berduri sepatu melompat Gilchrist saat ia meraih mereka dengan tergesa-gesa, dan gumpalan tanah liat jatuh dari sepatunya. Telah runtuh Bannister di kursi untuk menyembunyikan sarung Gilchrist, yang ia melihat telah ditinggalkan di kursi. Sementara itu,Bannister dengan meyakinkan dia untuk tidak mendapatkan keuntungan dari kelakuan buruk, dan me
mberitahukan Soames dengan surat yang menyatakan keinginannya untuk tidak ikut ujian, tetapi menerima tawaran di Afrika Selatan untuk Kepolisian Rhodesia.

Mungkin dari cerita Novel ini lebih enaknya bahas keunggulannya dulu okee
          Dari cerita novel ini saat dibaca mulai terjadinya kasus hingga terpecahkannya kasus bikin penasaran dan tidak bosen karena anda akan diajak oleh cerita ini untuk bisa menganalisi siapa pelaku pencuri yang mencuri soal ujian dari 3 mahasiswa yang memiliki ciri-ciri dan karakter yang berbeda apalagi anda akan tercenang dengan kalimat quotes dari Mr.Hilton Soames”Kebijaksanaan sama Terkenalnya dengan Kekuatan”

Kekurangannya mungkin dari segi kalimat bagi saya yang sudah terbiasa dengan cerita novel fiktif dengan analisis yang rumit dan sangat detail sudah biasa akan tetapi bagi pembaca baru yang membaca analisis seperti penyelidikan yang mengandung ilmu forensik pasti kesulitan dalam mencerna cerita tersebut.


Kalo menurut saran saya bahasa yang digunakan saat penalaran analisis penyelidikan jangan terlalu kaku agar tidak membosankan dan mudah dicerna untuk para pembaca baru novel Sherlock holmes, Membaca kisah Sherlock Holmes meningkatkan kejelian dan analisa dalam menilai suatu masalah yang dihadapi setiap individu maupun kelompok masyarakat.